Ketika Bumi Bersaksi
Kaki yang lincah ini terasa kaku saat ini. Entah mengapa begitu linu terasa terakhir ini. Ada denganmu wahai kaki. Kedua kaki seolah sulit sekali tuk bergerak. Diriku harus bersabar dan tetap berusaha tuk mengobatinya. Tawakkal hanya kepada Allah.
Kaki ini dulu sangat mungil dan lemah tak berdaya ketika hadir di dunia. Ia pun trus tumuh dan berkembang dan dilatih hingga menjadi penopang yang kokok dan gesit dalam setiap aktivitasnya. Musim trus berganti dan bumi pun trus berputar mengelilingi orbitnya dengan Kuasa Ilahi, Tuhan Pencipta alam semesta. Usia pun trus berkurang dan raga pun sdh mulai memucat dan berkerut seiring perjalanan waktu. Begitupun kaki ini, suatu saat nanti tidak akan mampu digerakkan lagi nantinya. Karena kelumpuhan, kematian, dan yang pasti di hari pembalasan ada saatnya.
Bayangan diri di bumi, tapak kaki dan jejak langkah kehidupan yang ditapakkan akan diperlihatkan secara gamblang tanpa cacat sedikit pun. setiap retakan di muka bumi ataupun hasil panen kebaikan yang telah ditaburkan akan dipersaksikan tanpa semili-pun kekurangan atau kelebihan pada diri ini. Yah, itulah waktu pembalasan telah tiba. Ketika tidak ada lagi kesempatan untuk banding ataupun melakukan "her" perbaikan diri.
Pada hari pembalasan, Kaki ini bergerak setelah menjawab pertanyaan ttg #umur, #ilmu, #harta, dan #badan di pengadilan #Akhirat. Hal ini sebagaimana termaktub dalam hadits Rasulullah:
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman] telah menceritakan kepada kami [Al Aswad bin 'Amir] telah mengkhabarkan kepada kami [Abu Bakar bin Ayyasy] dari [Al A'masy] dari [Sa'id bin Abdullah bin Juraij] dari [Abu Barzah Al Aslami] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Kedua telapak kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sampai ditanya tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang ilmunya untuk apa dia amalkan, tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dia infakkan dan tentang tubuhnya untuk apa dia gunakan." Dia berkata: Hadits ini hasan shahih, adapun Sa'id bin Abdullah bin Juraij dia adalah orang Bashrah dan dia adalah budak Abu Barzah, sedangkan Abu Barzah namanya adalah Nadlah bin 'Ubaid. (HR. Tirmidzi: 2341 )
Dan tidak cukup hanya sampai disitu, tanah tempat kita berpijak dengan jejak tapak kaki kita yg telah ditinggalkan akan turut bersaksi. Terkadang kaki ini berjalan penuh dengan kesombongan, kealpaan, dan kelemahan akan turut serta bersaksi terhadap diri ini.
Kenapa bisa begitu..? Karena pada hari persaksian tersebut, bumi akan bersaksi atas segala amal/perbuatan yang telah kita perbuat selama di dunia. Bumipun akan menceritakan secara terang tentang semua perbuatan manusia baik pria maupun wanita.
Tiada lagi kesombongan yang dapat dipertontankan
Tiada lagi keangkuhan kekuasaan dapat dijalankan
Tiada lagi maaf tuk diberikan
Karena #Pengadilan akhirat begitu dahsyat
#Saksi dan #Persaksian penuh dengan Kebenaran
#TanpaHoax dan #Narasi palsu
Si Fulan..."Telah berbuat begini dan begitu pada hari ini dan hari itu. Inilah yang diberitakan oleh #Bumi".. Mungkin, kita bisa selamat di #Pengadilan dunia, tetapi kita tidak akan bisa mengelabui pengadilan #Akhirat.
Wahai diri yang lemah, #Bangkitlah... Tiada lagi waktu untuk bersantai dan berleha-leha. Karena mereka (para pengikut kesesatan dan kezaliman) tiada pernah diam sedikit pun untuk menyesatkan umat ini. Kendaraan Tua yang bernama "Kapitalisme" dengan mazhab "Sekulerisme"-nya telah mengeluarkan kentut syaithon yang menjelaga dan memabukkan setiap umat manusia dan menghambakan manusia kepada materi, kedudukan.
Diri ini pun tidak bisa tenang dan bagaimana bisa juga kita bersenang-bersenang ketika saudara2 kita dibantai, diusir, dipersekusi oleh pengikut "kendaraan tua" dengan anak-anak haramnya bernama: HAM, pluralisme, liberalisme, demokrasi, dll yang telah mengelabui umat manusia.
Bagaimana juga kita bisa bersenang senang manakala malaikat peniup sangkakala telah memasukkan ke dalam mulut dan tinggal hanya menunggu waktu dan izin tuk meniupkannya. Tentu hal ini sangat berat dan teramat berat. Yaa Allah. "Hasbunallahu wani'mal wakiil... Yaa Allah yang mencukupi kami dan Ia sebaik-baik yang menjamin". Mohon ampuni kami yaa Allah dan berikan rahmat-Mu kepada kami semua.
Wahai diri yang lemah. Jika merasa #Takut, menangislah dan memohon ampunan kepada Allah.
Jika merasa takut, berangkatlah lebih pagi tuk menjemput ampunan-Nya.
Jika merasa takut, berangkatlah lebih pagi lagi agar lebih cepat sampai pada tempat tujuan dengan selamat.
Ingatlah bahwa dagangan Allah itu mahal. Dan itulah tiket ke Surga. Insyaa Alllah. Aamiin.
Salam perjuangan....
Tuk diri dan Saudaraku semuanya.
Salam rindu dari al-fakir .
di dingin dan kelamnya malam seputaran kuburan Shimoka.
7/1/2019
[agritusi]
Kaki ini dulu sangat mungil dan lemah tak berdaya ketika hadir di dunia. Ia pun trus tumuh dan berkembang dan dilatih hingga menjadi penopang yang kokok dan gesit dalam setiap aktivitasnya. Musim trus berganti dan bumi pun trus berputar mengelilingi orbitnya dengan Kuasa Ilahi, Tuhan Pencipta alam semesta. Usia pun trus berkurang dan raga pun sdh mulai memucat dan berkerut seiring perjalanan waktu. Begitupun kaki ini, suatu saat nanti tidak akan mampu digerakkan lagi nantinya. Karena kelumpuhan, kematian, dan yang pasti di hari pembalasan ada saatnya.
Bayangan diri di bumi, tapak kaki dan jejak langkah kehidupan yang ditapakkan akan diperlihatkan secara gamblang tanpa cacat sedikit pun. setiap retakan di muka bumi ataupun hasil panen kebaikan yang telah ditaburkan akan dipersaksikan tanpa semili-pun kekurangan atau kelebihan pada diri ini. Yah, itulah waktu pembalasan telah tiba. Ketika tidak ada lagi kesempatan untuk banding ataupun melakukan "her" perbaikan diri.
Pada hari pembalasan, Kaki ini bergerak setelah menjawab pertanyaan ttg #umur, #ilmu, #harta, dan #badan di pengadilan #Akhirat. Hal ini sebagaimana termaktub dalam hadits Rasulullah:
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman] telah menceritakan kepada kami [Al Aswad bin 'Amir] telah mengkhabarkan kepada kami [Abu Bakar bin Ayyasy] dari [Al A'masy] dari [Sa'id bin Abdullah bin Juraij] dari [Abu Barzah Al Aslami] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Kedua telapak kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sampai ditanya tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang ilmunya untuk apa dia amalkan, tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dia infakkan dan tentang tubuhnya untuk apa dia gunakan." Dia berkata: Hadits ini hasan shahih, adapun Sa'id bin Abdullah bin Juraij dia adalah orang Bashrah dan dia adalah budak Abu Barzah, sedangkan Abu Barzah namanya adalah Nadlah bin 'Ubaid. (HR. Tirmidzi: 2341 )
Dan tidak cukup hanya sampai disitu, tanah tempat kita berpijak dengan jejak tapak kaki kita yg telah ditinggalkan akan turut bersaksi. Terkadang kaki ini berjalan penuh dengan kesombongan, kealpaan, dan kelemahan akan turut serta bersaksi terhadap diri ini.
Kenapa bisa begitu..? Karena pada hari persaksian tersebut, bumi akan bersaksi atas segala amal/perbuatan yang telah kita perbuat selama di dunia. Bumipun akan menceritakan secara terang tentang semua perbuatan manusia baik pria maupun wanita.
Tiada lagi kesombongan yang dapat dipertontankan
Tiada lagi keangkuhan kekuasaan dapat dijalankan
Tiada lagi maaf tuk diberikan
Karena #Pengadilan akhirat begitu dahsyat
#Saksi dan #Persaksian penuh dengan Kebenaran
#TanpaHoax dan #Narasi palsu
Si Fulan..."Telah berbuat begini dan begitu pada hari ini dan hari itu. Inilah yang diberitakan oleh #Bumi".. Mungkin, kita bisa selamat di #Pengadilan dunia, tetapi kita tidak akan bisa mengelabui pengadilan #Akhirat.
Wahai diri yang lemah, #Bangkitlah... Tiada lagi waktu untuk bersantai dan berleha-leha. Karena mereka (para pengikut kesesatan dan kezaliman) tiada pernah diam sedikit pun untuk menyesatkan umat ini. Kendaraan Tua yang bernama "Kapitalisme" dengan mazhab "Sekulerisme"-nya telah mengeluarkan kentut syaithon yang menjelaga dan memabukkan setiap umat manusia dan menghambakan manusia kepada materi, kedudukan.
Diri ini pun tidak bisa tenang dan bagaimana bisa juga kita bersenang-bersenang ketika saudara2 kita dibantai, diusir, dipersekusi oleh pengikut "kendaraan tua" dengan anak-anak haramnya bernama: HAM, pluralisme, liberalisme, demokrasi, dll yang telah mengelabui umat manusia.
Bagaimana juga kita bisa bersenang senang manakala malaikat peniup sangkakala telah memasukkan ke dalam mulut dan tinggal hanya menunggu waktu dan izin tuk meniupkannya. Tentu hal ini sangat berat dan teramat berat. Yaa Allah. "Hasbunallahu wani'mal wakiil... Yaa Allah yang mencukupi kami dan Ia sebaik-baik yang menjamin". Mohon ampuni kami yaa Allah dan berikan rahmat-Mu kepada kami semua.
Wahai diri yang lemah. Jika merasa #Takut, menangislah dan memohon ampunan kepada Allah.
Jika merasa takut, berangkatlah lebih pagi tuk menjemput ampunan-Nya.
Jika merasa takut, berangkatlah lebih pagi lagi agar lebih cepat sampai pada tempat tujuan dengan selamat.
Ingatlah bahwa dagangan Allah itu mahal. Dan itulah tiket ke Surga. Insyaa Alllah. Aamiin.
Salam perjuangan....
Tuk diri dan Saudaraku semuanya.
Salam rindu dari al-fakir .
di dingin dan kelamnya malam seputaran kuburan Shimoka.
7/1/2019
[agritusi]
Post a Comment for "Ketika Bumi Bersaksi"