Lesson Learnt: Plant Thermal Cooling Systems
[Agritusi] Beberapa hari ini penulis fokus memikirkan tentang kebesaran Allah mengenai “Plant’s Thermal Cooling Automation System” yang terjadi pada ciptaan-Nya yang Maha Sempurna pada tanaman. Maha sempurna Allah dengan ciptaan-Nya yang mampu beradaptasi dan menyesuaikan bentuk tanaman, daun, dan aliran udara yang bergerak di sekitar tanaman yang bergerak secara turbulent sehingga proses pendinginan pada ‘tubuh tanaman’ dapat berjalan dengan baik.
Saya membandingkan ketika tanaman ini sudah dibudidayakan dalam greenhouse… wow, luar biasa alangkah sulitnya mengatur kondisi iklim mikro yang terjadi dalam greenhouse agar sesuai dengan kebutuhan tanaman. Engineers salangat sulit melakukan pengkondisian ruang tanaman di dalam greenhose secara manual, sehingga diperlukan alat bantu berupa alat sensory dan kemudian dikontrol secara otomatis agar sesuai dgn keinginan standar pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, manusia menetapkan set-point (batasan/standard) pd sistem kontrol yang dibuat agar sesuai kebutuhan tanaman agar optimal dan menghasilkan produk yang berkualitas.
Semua itu memerlukan ilmu pengetahuan tentang tanaman, kontrol, iklim; hardware, software, dll. Lebih lanjut, ini semua memerlukan biaya yang sangat besar meskipun itu hanya mengontrol rumah tanaman yg ukurannya sangat kecil (10 x 20 m2). Bagaimana jika dilakukan dalam ukuran yg sangat besar…? Sungguh besar nikmat-Mu ya Allah yang tidak mampu dituliskan walaupun seluruh lautan inj menjadi tintanya. …Terima kasih yaa Allah.
Begitupun dalam kehidupan ini. Allah telah tetapkan standar atau #Set-point agar dapat berjalan dengan baik sesuai petunjuk-Nya. Tetapi faktanya…. dunia penuh pelanggaran, kesamaran, dan ketidaktahuan mengenai hukun syariat, maka prinsip hukum syara’ seolah menghilang dari ingatan dan lenyap ditelan gemuruh kekalutan “suasana emosional” yg terbungkus dalam sistem Sekulerisme Kapitalisme dengan #Neoliberalisme dan #Neoimperialsme..nya.
Ide tentang Syariat dan Khilafah, simbol-simbol Islam, ulama, dan ormas Islam dikriminalkan. Maka perlu ada upaya penjelasan tentang hal ini dan perlu ada dakwah tuk menerangkannya.
#Islam…is our #set-point.
![]() |
Thermohygrometer – Alat Ukur Kelembaban di dalam Greenhouse |
Semua itu memerlukan ilmu pengetahuan tentang tanaman, kontrol, iklim; hardware, software, dll. Lebih lanjut, ini semua memerlukan biaya yang sangat besar meskipun itu hanya mengontrol rumah tanaman yg ukurannya sangat kecil (10 x 20 m2). Bagaimana jika dilakukan dalam ukuran yg sangat besar…? Sungguh besar nikmat-Mu ya Allah yang tidak mampu dituliskan walaupun seluruh lautan inj menjadi tintanya. …Terima kasih yaa Allah.
Begitupun dalam kehidupan ini. Allah telah tetapkan standar atau #Set-point agar dapat berjalan dengan baik sesuai petunjuk-Nya. Tetapi faktanya…. dunia penuh pelanggaran, kesamaran, dan ketidaktahuan mengenai hukun syariat, maka prinsip hukum syara’ seolah menghilang dari ingatan dan lenyap ditelan gemuruh kekalutan “suasana emosional” yg terbungkus dalam sistem Sekulerisme Kapitalisme dengan #Neoliberalisme dan #Neoimperialsme..nya.
Ide tentang Syariat dan Khilafah, simbol-simbol Islam, ulama, dan ormas Islam dikriminalkan. Maka perlu ada upaya penjelasan tentang hal ini dan perlu ada dakwah tuk menerangkannya.
#Islam…is our #set-point.
Post a Comment for "Lesson Learnt: Plant Thermal Cooling Systems"